Selasa, 30 Juni 2009

Selasa, 23 juni 2009….
Berawal dari “kabar burung” yang berhembus begitu kencangnya, membuat saya dan kawan-kawan merasa penasaran atas berita tersebut dan mulai berpikir untuk segera mencari kebenarannya..

Mencoba menghubungi rekan-rekan yang lain, mereka pun meluangkan waktu untuk bersama mencoba melacak kebenaran berita tersebut. Sukoco,hafiz,fadli dan khairi pun berangkat ke Anjir,ke rumah salah satu teman kami waktu kuliah dulu (di Biologi FMIPA UNLAM angkatan 2003)..dan ternyata, apa yang mereka temukan sungguh di luar dugaan…DEWI RAHMITA, yang akrab dipanggil uwi salah seorang sahabat kami ternyata memang benar-benar sakit parah. Dari situ, mereka yakin bahwa kabar tersebut adalah BENAR ADANYA dan tidak mengada-ada. Mereka tidak menyangka, hal itu bisa menimpa “saudari” mereka.
Tidak dipungkiri, dalam benak dan pikiran mereka pasti berkata” kenapa sampai seperti ini dan bahkan dibiarkan hingga menjadi begini tanpa ada tindakan segera untuk membawanya ke rumah sakit?????”

Setelah berkunjung dan berbincang sejenak, mereka pun pulang kembali ke banjarbaru dengan membawa bukti foto-foto kondisi terbaru sahabat kami tersebut..


Rabu, 24 Juni 2009…
Kami pun berkumpul di ruang Koordinator UNLAM Banjarbaru. Kami tergerak untuk melakukan aksi PENGGALANGAN DANA untuk membantu sahabat kami tersebut berobat dan mebawanya ke RS untuk mendapatkan perawatan yang semestinya. Bersama Dosen kami waktu kuliah dulu, yaitu Pak Krisdianto kamipun berembuk dan berdiskusi memikirkan bagaimana caranya agar penggalangan dana tersebut sukses. Kami mulai bergerak dari sisi terdekat, yaitu rekan-rekan kami sendiri yaitu biologi angkatan 2003. Berhubung kami sudah merupakan alumni, dalam artian sudah tidak kuliah lagi dan jarang sekali berkumpul bersama, maka kami sebarkanlah informasi tersebut melalui sms, email dan situs pertemanan lainnya yang bisa diakses oleh mereka. Tidak sedikit yang kaget dan tidak percaya atas berita tersebut. Banyak sekali dari mereka yang konfirmasi kepada saya (sebagai penyebar informasi) mengenai kebenaran berita tersebut. Maka saya pun menyatakan sekali lagi kepada mereka bahwa berita itu “BENAR ADANYA dan TIDAK MENGADA-ADA”. Itulah kondisi salah satu teman mereka saat ini. Dari hal itu, mereka pun terketuk hatinya untuk turut meringankan beban “saudari” mereka dan membantu kami dalam usaha melancarkan PENGGALANGAN DANA tersebut. Untuk memudahkan penyaluran dana, maka kami buka 2 rekening di 2 bank berbeda dengan dibantu oleh 2 teman kami juga (yang sama 1 perjuangan dulu waktu kuliah) yang kini bekerja di 2 bank tersebut.

Kamis, 25 Juni 2009

Kami kembali ke kampus MIPA, dan kali ini pun berkoordinasi dengan Ketua HIMABIO yang menjabat saat ini ( M. Iqbal 06). Dia dan rekan-rekan mendukung aksi ini dan membantu kami mengkoordinir penggalangan dan a di kampus. Dimulai “ door 2 door” dari para DOSEN Prodi Biologi, kemudian dilanjutkan berkeliling ke seluruh Dosen dan staf Fak MIPA UNLAM, para mahasiswa Biologi dan HIMABIOnya. Maka terkumpullah uang sejumlah Rp.6.850.000,-.alhamdullilah………………

Jumat, 26 Juni 2009

Dengan bermodalkan sejumlah uang yang kami dapat kemarin, maka berdasarkan saran dari Pa kris, 3 orang teman saya pun (hafiz,sukoco dan endar) pun berangkat menuju anjir kembali, ke rumah sahabat kami yang sakit tersebut. Kali ini lebih terencana, dalam artian tidak hanya sekedar berkunjung tetapi melakukan satu tindakan segera yang lebih baik dari sebelumnya. Ketika sampai di tujuan, mereka segera menuju Puskesmas terdekat dan memberitahukan kepada dokter jaga bahwa ada warga kampung tersebut yang sedang sakit dan perlu segera di bawa ke RS. Maka dokter pun segera membuat rujukan ke RS Ansyari Saleh yang ada di Banjarmasin. Dengan ambulance yang ada, mereka pun berangkat dengan membawa pasien didampingi oleh ibu dan kakeknya. Sekitar 3 jam perjalanan, sampailah di RS yang dituju dan berada di IGD sebagai tindakan pertama. Pihak RS pun bertindak sesuai prosedur mereka. Mulai dari pemeriksaan hasil lab untuk mendiagnosa apa penyakit pasien. Tidak berapa lama, pasien pun dipindahkan ke ruang perawatan. Dan kami berinisiatif menanyakan kepada perawat jaga tersebut apa sebenarnya penyakitnya. Dia bilang”berdasarkan hasil lab yang ada di tangannya, pasien ini mengalami penurunan jumlah Hb(hemoglobin) yang jauh dibawah standar yaitu hanya 5, dimana normalnya haruslah 12-15. Penyakit ini dinamakan anemia gravis, untuk itu perlu dilakukan transfusi darah sebanyak 4 kantong (bisa anda bayangkan bagaimana???). 1 hal lagi yang membuat kami merasa miris dan seolah tidak bisa berkata apa-apa lagi..yaitu Ibunya sudah tua dan pernah mengalami stroke, sehingga membuat beliau tidak bisa total untuk merawat anaknya tersebut, kehadiran beliau bagi yang sakit hanyalah sebagai penyemangatnya. Ayahnya pun sama, sudah memasuki usia senja. Maka tak bisalah kami andalkan mereka untuk bisa total merawat sahabat kami tersebut. Kami berembuk dan mulai hari itu, kami bergiliran menjaganya di RS.

Catatan kecil ku :
Ketika saya berbincang kepadanya, dia bilang”berikan ku semangat put, aku sudah tak berdaya lagi dan kurasa waktuku cuma 1 minggu lagi, maafkanlah atas semua kesalahan q dan kita beikhlasan….”

Dengar kalimat itu, saya pun jadi merasa tak berpijak lagi, bahkan airmata pun tak mampu lagi keluar karena melihat kondisinya dan pernyataannya tadi. Kesadaran, bahwa yang berasal dariNya, pasti akan kembali kepadaNya, cuma kita tidak pernah tau waktunya kapan akan tiba. Kepada setiap teman yang mengunjunginya, dia selalu berceloteh bahwa dia tak bersemangat lagi untuk melawan penyakitnya.

Sabtu, 27 Juni 2009

Hari ini pun kondisinya masih sama seperti kemarin. Masih belum ada perubahan berarti darinya. Hari ini mulai diperiksa perdana oleh dokter dan mulai di rontgen anggota tubuhnya. Dia pun bercerita dan mengeluh padaku, bahwa kakinya sakit dan bahkan hampir mati rasa (menurutnya). Menurut dokter, kakinya harus sering dipindah dan digerak-gerakkan, agar tidak kaku dan kesemutan. Ketika ada saudaranya yang dating, kami pun mengeluhkan karena tidak satupun keluarganya yang bisa menggantikan tugas kami untuk menjaga yang sakit ini. Bukan berarti kami tidak mau berkorban, cuma tidak hanya ini yang kami urus, dan agar kami bisa lebih total dalam penggalangan dana yang masih terus berjalan. Dan kami berharap keluarganya mengerti, agar kita saling bekerjasama untuk membantunya. Saudaranya pun berjanji, akan mengusahakan untuk mencarikan keluarga lain yang mau menemani ibunya menjaga sahabat kami tersebut.

Minggu, 28 Juni 2009

Sampai hari ini pun, saya lihat setidaknya mukanya tidak “menguning” seperti waktu pertama masuk hari jumat lalu. Mungkin karena transfuse darah tersebut, wajahnya sudah agak “cerah”. Tapi kondisinya tetaplah sama. Tetap lemah tak berdaya,. Sepanjang hari di sana, bergantian keluarga dan teman-teman yang lain mengunjunginya. Dan seharian itu pula, kami menunggu kepastian dari saudaranya mengenai keluarganya yang siap membantu kami menjaganya di RS. Janji hanyalah tinggal janji…

Kondisinya sampai hari ini bisa anda lihat pada gambar berikut :



Dan saya pun pulang di malam hari……….

Senin, 29 Juni 2009

I hate Monday….banyak orang bilang begitu, karena di hari ini rutinitas kembali dimulai. Ada yang meras a hari ini baik,tapi ada pula bahwa hari ini tidak selalu baik. Contohnya apa yang saya dengar hari ini bukan merupakan kabar baik. Saya dapat kabar bahwa jam 6 pagi tadi, sahabat saya tersebut mengalami kejang dan muncul sedikit buih di mulutnya..ough…lemas rasanya denger itu..:(..

Tapi, karena yang jaga di sana sigap maka mereka segera memanggil perawat untuk mengatasi itu. Dia disuntik dan tertidur, serta dipasangi oksigen, karena kesulitan bernafas (sebenarnya hal ini sudah kulihat sejak kemarin, bahwa pengambilan nafasnya hanya tinggal 1-1,)…..

Catatan kecilku :
Salut dc buat teman-teman, bahkan yang beda angkatan nc. Kaya iqbal (ketua HIMA yang emang ga salah pilih nc,), arsyad 05 (senior yang masih eksis), ndutz (kata yang sakit, cowok ne imut,), endar (setia setiap saat), sukoco ( our frenz indeed), hafiizh (si sabar yg dengerin omelanku,), khairi (g kalah setianya, tapi kalo sakit juga apa daya,), fadli (mumpung masih sempat bantu), …

Terima kasih buat dedikasi,kesetiaan, keihklasan, dan pengorbanan kalian atas ini semua.ku yakin kalian berbuat ini semua, karena kalian menyadari bahwa kita semua BERSAUDARA, meskipun kita tak SEDARAH..jangan banyak berharap balasan pamrih dari manusia, tetapi berharaplah BALASAN dari ALLOH SWT…dariNYAlah semua ini..maka KepadaNYa lah kita meminta..

Keep on spirit guys…good luck..:)
Nb ; masih bersambung ceritanya..tapi hari ini, Cuma ini yang bisa saya tulis..:)



1 komentar:

jhon kabul mengatakan...

What if in the midst of work you get Blockchain Support Number
unexpected issues related to two-factor authentication in Blockchain? What if your 2fa unable to work accurately? Well, under such situations you need not get bewildered as your issues will be resolved by making a call. You can dial Blockchain helpdesk number at 1-800-665-6722 and get terminal remedies from the professionals who are experienced and capable. The professionals are always there to supervise you at every step.
Blockchain Number
Blockchain Contact Number
Blockchain Toll Free Number
Blockchain Support Number
Blockchain Phone Number
Blockchain Helpline number
Blockchain Support Phone number
Blockchain Customer Support
Blockchain Customer Service
Blockchain Customer Service Number
Blockchain Wallet phone Number

Posting Komentar

Penggunaan Bahasa :